Kamis, 26 November 2020

MANAJEMEN PEMASARAN ERA REV. INDUSTRI 4.0

 

Sistem Informasi dan Riset Pemasaran Global


SISTEM INFORMASI GLOBAL

Di era globalisasi dan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, yang di mana tidak dapat dipisahkan dalam semua aspek kehidupan manusia, termasuk dalam bisnis yang di mana saat ini bisa dengan mudah untuk menjalankan bisnis skala global. Diskusi serta komunikasi bisa dilakukan dengan lebih mudah serta lebih murah dengan menggunakan e-mail maupun internet, juga sistem informasi dapat digunakan untuk memantau jaringan jaringan bisnis yang telah menyebar ke luar negeri, dan juga bisa memantau kinerja perusahaan dengan lebih mudah dengan mengolah informasi kemudian menghasilkan output yang bisa digunakan oleh manajemen dalam mengelola perusahaan serta bagi pihak pemegang saham untuk menilai kinerja perusahaan.

Global Sistem Information (GIS)

Geographic information system (GIS) atau Sistem Informasi Berbasis Pemetaan dan Geografi adalah sebuah alat bantu manajemen berupa informasi berbantuan komputer yang berkait erat dengan sistem pemetaan dan analisis terhadap segala sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi.

Teknologi GIS mengintegrasikan operasi pengolahan data berbasis database yang biasa digunakan saat ini, seperti pengambilan data berdasarkan kebutuhan, serta analisis statistik dengan menggunakan visualisasi yang khas serta berbagai keuntungan yang mampu ditawarkan melalui analisis geografis melalui gambar-gambar petanya. Kemampuan tersebut membuat sistem informasi GIS berbeda dengan sistem informasi lainnya dan membuatnya berharga bagi perusahaan milik masyarakat atau perseorangan untuk memberikan penjelasan tentang suatu peristiwa, membuat peramalan kejadian, dan perencanaan strategis lainnya.

Data yang akan diolah pada SIG merupakan data spasial yaitu sebuah data yang berorientasi geografis dan merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat tertentu, sebagai dasar referensinya. Sehingga aplikasi SIG dapat menjawab beberapa pertanyaan seperti; lokasi, kondisi, trend, pola dan pemodelan. Kemampuan inilah yang membedakan SIG dari sistem informasi lainnya.

Telah dijelaskan diawal bahwa SIG adalah suatu kesatuan sistem yang terdiri dari berbagai komponen, tidak hanya perangkat keras komputer beserta dengan perangkat lunaknya saja akan tetapi harus tersedia data geografis yang benar dan sumberdaya manusia untuk melaksanakan perannya dalam memformulasikan dan menganalisa persoalan yang menentukan keberhasilan SIG.

Sistem informasi global adalah sistem informasi yang berbasis komputer yang melintasi batas-batas negara dimana perusahaan multinasional dengan sistem tersebut bisa mengintegrasikan seluruh kegiatan perusahaan seperti penyusunan strategi, pelaksanaan operasi antara perusahaan induk dengan perusahaan cabangnya, bahkan yang di mana perusahaan cabangnya telah tersebar di berbagai negara lainnya. Berikut adalah hubungan antara sistem informasi dunia dengan strategi bisnis :

Kerja berdampingan dengan para eksekutif perusahaan untuk memperoleh penjelasan mengenai pengaruh yang mungkin saja terjadi pada sistem informasi dunia dalam strategi bisnis global.

Memahami masing-masing unit usaha dalam strategi bisnis global.

Menentukan siasat sistem informasi dunia yang tepat untuk masing-masing unit strategi.

Mengenali pentingnya aplikasi untuk mencapai masing-masing siasat sistem informasi dunia dan memprioritaskan penerapannya.

Menetapkan tanggung jawab untuk menerapkan aplikasi.

Macam-macam strategi yang digunakan oleh perusahaan multinasional dalam menerapkan Sistem Informasi Global (SIG) yang disusun oleh Christopher Barlett (1943-sekarang) seorang ahli teori organisasi dari Australia dan menjabat sebagai Profesor Administrasi Bisnis Emeritus di Harvard Business School sebagai berikut :

Strategi Multinasional

Strategi ini merupakan desentralisasi yang di mana perusahaan-perusahaan cabang diizinkan untuk mengembangkan produk serta memasarkannya secara mandiri di wilayah operasi tersebut. Strategi ini merupakan strategi tertua yang terkenal serta telah diterapkan perusahaan-perusahaan di Eropa sebelum perang dunia II yang disebut strategi “Lepas Tangan”.

2. Strategi Dunia Gobal

Strategi yang bisa dibilang kebalikan dari strategi multinasional yang di mana menerapkan sentralisasi. Strategi ini membatasi kendali dari perusahaan cabang oleh perusahaan induknya, sehingga produk-produknya dibuat di perusahaan induk yang kemudian dikirimkan kepada perusahaan-perusahaan cabang. Aliran produk dan informasi bergerak satu arah dari perusahaan induk ke perusahaan cabang. Strategi ini menempatkan pekerjaan terbesar yang ada di perusahaan induk terhadap basis data dan informasi.

3. Strategi Internasional

Strategi ini merupakan perpaduan strategi antara strategi multinasional yang menerapkan kendali desentralisasi serta strategi dunia global yang menerapkan kendali sentralisasi.
Dalam penerapannya manajemen di perusahaan induk yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan dalam memasuki pasar dunia menetapkan standarisasi produk serta menunjuk cabang-cabang untuk menyesuaikan produk, proses, dan strategi ke daerah operasi masing-masing dengan berdasarkan standarisasi yang telah ditetapkan menejemen perusahaan induk.

4. Strategi Antarnegara

Strategi ini di mana perusahaan induk dan perusahaan cabang bekerjasama dalam penyusunan strategi, pengoperasiaanya, serta juga mengkoordinasikan logistik dalam penetapan sasaran produk yang tepat. Strategi ini hampir sama dengan strategi internasional tetapi dengan lebih meningkatkan lagi peran perusahaan cabang untuk keluwesan dalam penerapan strategi untuk diterapkan ke daerah operasional masing-masing dengan tetap mengikuti standar yang ditetapkan dalam skala internasional oleh perusahaan induk, maka strategi ini harus memastikan bahwa rancangan basis data perusahaan harus digunakan oleh seluruh cabang yang tersebar di seluruh dunia.

RISET PEMASARAN

Menurut American Marketing Association, riset pemasaran adalah fungsi yang menghubungkan konsumen, pelanggan, dan masyarakat dengan pemasar melalui informasi – informasi yang digunakan untuk mengidentifikasi, mendefinisikan peluang & masalah pemasaran, menghasilkan, memperbaiki, mengevaluasi tindakan pemasaran, memantau kinerja pemasaran, dan meningkatkan pemahaman pemasaran sebagai suatu proses.

Riset pemasaran merupakan salah satu kegiatan penelitian yang seringkali dilakukan dalam bidang pemasaran. Biasanya penelitian yang dilakukan dalam bidang pemasaran ini bersifat sistematis dan terukur. Hasil dari penelitian tersebut biasanya akan diberikan kepada bagian manajemen untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Perlu diketahui, riset pemasaran ini tidak hanya terpaku pada aspek pasar dan produk saja tetapi juga mencangkup hal-hal luar lainnya. Dengan adanya riset pemasaran ini, pihak manajemen akan mengetahui hal apa saja yang perlu dilakukan perbaikan. Selain itu, pihak manajemen juga bisa menggunakan hasil riset sebagai  bahan untuk menyusun rencana strategi yang sesuai dengan kondisi pasar.

Riset pemasaran menentukan informasi yang diperlukan untuk mengatasi masalah, merancang metode untuk mengumpulkan informasi, mengelola dan mengimplementasikan proses pengumpulan data, menganalisis hasil, dan mengomunikasikan temuan dan implikasinya. Riset pemasaran menjadi salah satu langkah yang wajib untuk dilakukan oleh perusahaan dalam upaya untuk membantu menyusun perencanaan pemasaran. Jadi, bisa dikatakan riset pemasaran merupakan mata dan telinga perusahaan untuk mengetahui bagaimana pandangan pelanggan pada perusahaan Anda. Secara umum terdapat tiga fungsi utama riset pemasaran untuk pemasaran, di antaranya:

Fungsi Evaluating

Sesuai dengan namanya, fungsi ini biasanya digunakan untuk melakukan evaluasi terkait program-program pemasaran yang telah dilakukan sebelumnya. Fungsi ini juga berkaitan dengan kegiatan perusahaan yang ingin melakukan review untuk membandingkan dengan produk pesaing.

2. Fungsi Understanding

Tujuan dari fungsi ini yaitu memahami konsumen sebagai salah satu masukan yang memberikan pengaruh penting untuk perusahaan. Dengan memahami apa yang diinginkan oleh konsumen, tentu saja perusahaan lebih mudah dalam mencari tahu apa saja barang yang dibutuhkan oleh para pelanggannya.

3. Fungsi Predicting

Untuk fungsi yang terakhir ini bisa dikatakan paling sulit dilakukan. Tidak dapat di pungkiri bahwa dunia ini penuh dengan ketidakpastian. Sehingga, umumnya prediksi yang dilakukan dalam riset bisa dikatakan sangat berisiko. Hal tersebut karena sifat dari hasilnya yang sangat relatif.

Secara teori, riset pemasaran di klasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu :

Problem Solving Research

Riset pemasaran dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi serta memecahkan permasalahan yang sering terjadi di dalam hal pemasaran.

Controlling Research

Merupakan kegiatan penelitian yang dilakukan untuk mengawasi dan mengendalikan proses bisnis dan pemasaran yang terjadi di kalangan konsumen.

Planning Research

Merupakan riset pemasaran yang bertujuan untuk mendapatkan informasi sebagai panduan untuk menyusun rencana pemasaran perusahan.

TEKNIK ANALISIS RISET PASAR INTERNASIONAL

Proses pengumpulan data dan merubahnya ke dalam informasi yang bermanfaat dapat dibagi dalam lima tahapan dasar yaitu sebagai berikut :

Tahap Pertama; Mendefinisikan Masalah dan Tujuan Rset

Dalam hal ini manajer pemasaran dan peneliti pemasaran untuk mendefinisikan masalah dengan hati-hati dan menentukan tujuan dari riset ini. Manajemen harus mengarahkan agar jangan sampai masalah menjadi luas atau terlalu sempit.

Tahap Kedua; Mengembangkan Rencana Riset

Riset pemasaran mengharuskan pengembangan rencana yang paling efisien untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan. Manajer pemasaran harus mengetahui biaya rencana riset, sumber data, pendekatan riset dan lainnya sebelum menyetujui.

Tahap Ketiga; Mengumpulkan Informasi

Pada tahapan ini umumnya merupakan tahap yang paling mahal dan paling sering terjadi kesalahan. Oleh karena itu diperlukan ketelitian dan kesabaran untuk mendapatkan data informasi yang akurat.

Tahap Keempat; Menganalisa Informasi

Semua informasi yang didapat perlu disaring sesuai dengan kebutuhan dan tujuan dari riset ini. Perhitungan dan analisa akan data yang telah diperoleh akan menentukan langkah yang diambil selanjutnya

Tahap Kelima; Menyajikan Hasil Temuan

Pada hasil temuan yang akan disajikan sebaiknya jangan terlalu banyak angka-angka dan teknik statistik dimana nantinya akan membingungkan para pengambil keputusan melainkan pada hal-hal yang bermanfaat saja.

Ada lima komponen yang harus diperhatikan dalam pembentukan sistem informasi yakni menentukan kebutuhan informasi, mengidentifikasi sumber informasi, mengumpulkan informasi, menganalisis informasi, dan menyebarkan informasi. Cara lain untuk melihat kebutuhan informasi adalah dengan membedakan antara strategi dan operasional informasi. Studi riset pemasaran dilakukan melalui suatu urutan tugas :

1. Mendefinisikan masalah dan informasi yang dibutuhkan untuk mendukung proses pengambilan keputusan manajemen.

Dalam mendefinisikan masalah ada dua pertimbangan penting yaitu struktur pasar dan konsep produk. Struktur pasar mengacu pada luas pasar, tahap perkembangannya, jumlah pesaing dan pangsa pasar mereka, dan saluran yang digunakan untuk mendekati pasar. Pentingnya struktur pasar dalam definisi masalah diperlihatkan oleh suatu studi Reader’s Digest  tahun 1963, yang melaporkan bahwa konsumen prancis dan jerman lebih banyak memakan spaghetti disbanding konsumen italia. Penemuan ini salah. Studi tersebut hanya memperhatikan spaghetti kemasan,spaghetti bermerek,dan bukan konsumsi total spaghetti. Kita asumsikan seorang pemasar internasional tertarik memasarkan suatu produk merek yoghurt di inggris dan Thailand. Untuk itu, definisi masalah di dua Negara itu harus dibedakan. Di inggris, yoghurt mungkin dianggap sebagai produk yang menyehatkan dan membuat santai yang dikonsumsi sebelum tidur. Di Thailand, riset menentukan bahwa yoghurt di anggap sebagai makanan energy yang di konsumsi untuk menambah tenaga.

2. Mengidentifikasi sumber informasi alternative.

Setelah didefinisikan, harus di tentukan di mana informasi penting dapat ditemukan dan bagaimana mendapatkannya. Dalam beberapa kasus, studi bisa saja terbatas pada data sekunder, yaitu, informasi dari penerbitan yang dikumpulkan dari berbagai sumber.

3. Pengumpulan data.

Pengumpulan data yang actual harus direncanakan dan dilaksanakan dengan hati-hati.

4. Analisis, interpretasi, dan penyiapan laporan.

Sebagai langkah akhir, yaitu penyiapan laporan, data harus dianalisis dan diinterpretasikan. Dalam penyiapan laporan ini, sifat budaya suatu negara juga harus diperhatikan.

Sumber :

https://students.warsidi.com/2017/06/sistem-informasi-global-dan-penerapannya-oleh-perusahaan-multinasional.html

https://sis.binus.ac.id/2018/04/29/global-sistem-information-gis/

https://www.simulasikredit.com/apa-itu-riset-pemasaran-ini-seluk-beluk-riset-pemasaran/

https://projasaweb.com/riset-pemasaran/

https://soalkimia.com/materi-sistem-informasi-dan-riset-pemasaran-global/

http://pinterfekon.blogspot.com/2014/04/riset-pemasaran-internasional-dan.html

 

0 komentar:

Posting Komentar