Sistem Informasi dan Riset
Pemasaran Global
SISTEM INFORMASI GLOBAL
Di era globalisasi dan
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, yang di mana tidak dapat
dipisahkan dalam semua aspek kehidupan manusia, termasuk dalam bisnis yang di
mana saat ini bisa dengan mudah untuk menjalankan bisnis skala global. Diskusi
serta komunikasi bisa dilakukan dengan lebih mudah serta lebih murah dengan
menggunakan e-mail maupun internet, juga sistem informasi dapat digunakan untuk
memantau jaringan jaringan bisnis yang telah menyebar ke luar negeri, dan juga bisa
memantau kinerja perusahaan dengan lebih mudah dengan mengolah informasi
kemudian menghasilkan output yang bisa digunakan oleh manajemen dalam mengelola
perusahaan serta bagi pihak pemegang saham untuk menilai kinerja perusahaan.
Global Sistem Information
(GIS)
Geographic information
system (GIS) atau Sistem Informasi Berbasis Pemetaan dan Geografi adalah sebuah
alat bantu manajemen berupa informasi berbantuan komputer yang berkait erat
dengan sistem pemetaan dan analisis terhadap segala sesuatu serta peristiwa-peristiwa
yang terjadi di muka bumi.
Teknologi GIS
mengintegrasikan operasi pengolahan data berbasis database yang biasa digunakan
saat ini, seperti pengambilan data berdasarkan kebutuhan, serta analisis
statistik dengan menggunakan visualisasi yang khas serta berbagai keuntungan
yang mampu ditawarkan melalui analisis geografis melalui gambar-gambar petanya.
Kemampuan tersebut membuat sistem informasi GIS berbeda dengan sistem informasi
lainnya dan membuatnya berharga bagi perusahaan milik masyarakat atau perseorangan
untuk memberikan penjelasan tentang suatu peristiwa, membuat peramalan
kejadian, dan perencanaan strategis lainnya.
Data yang akan diolah
pada SIG merupakan data spasial yaitu sebuah data yang berorientasi geografis
dan merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat tertentu, sebagai dasar
referensinya. Sehingga aplikasi SIG dapat menjawab beberapa pertanyaan seperti;
lokasi, kondisi, trend, pola dan pemodelan. Kemampuan inilah yang membedakan
SIG dari sistem informasi lainnya.
Telah dijelaskan diawal
bahwa SIG adalah suatu kesatuan sistem yang terdiri dari berbagai komponen,
tidak hanya perangkat keras komputer beserta dengan perangkat lunaknya saja
akan tetapi harus tersedia data geografis yang benar dan sumberdaya manusia
untuk melaksanakan perannya dalam memformulasikan dan menganalisa persoalan
yang menentukan keberhasilan SIG.
Sistem informasi global
adalah sistem informasi yang berbasis komputer yang melintasi batas-batas
negara dimana perusahaan multinasional dengan sistem tersebut bisa
mengintegrasikan seluruh kegiatan perusahaan seperti penyusunan strategi,
pelaksanaan operasi antara perusahaan induk dengan perusahaan cabangnya, bahkan
yang di mana perusahaan cabangnya telah tersebar di berbagai negara lainnya.
Berikut adalah hubungan antara sistem informasi dunia dengan strategi bisnis :
Kerja berdampingan
dengan para eksekutif perusahaan untuk memperoleh penjelasan mengenai pengaruh
yang mungkin saja terjadi pada sistem informasi dunia dalam strategi bisnis
global.
Memahami masing-masing
unit usaha dalam strategi bisnis global.
Menentukan siasat
sistem informasi dunia yang tepat untuk masing-masing unit strategi.
Mengenali pentingnya
aplikasi untuk mencapai masing-masing siasat sistem informasi dunia dan
memprioritaskan penerapannya.
Menetapkan tanggung
jawab untuk menerapkan aplikasi.
Macam-macam strategi
yang digunakan oleh perusahaan multinasional dalam menerapkan Sistem Informasi
Global (SIG) yang disusun oleh Christopher Barlett (1943-sekarang) seorang ahli
teori organisasi dari Australia dan menjabat sebagai Profesor Administrasi Bisnis
Emeritus di Harvard Business School sebagai berikut :
Strategi Multinasional
Strategi ini merupakan
desentralisasi yang di mana perusahaan-perusahaan cabang diizinkan untuk
mengembangkan produk serta memasarkannya secara mandiri di wilayah operasi
tersebut. Strategi ini merupakan strategi tertua yang terkenal serta telah
diterapkan perusahaan-perusahaan di Eropa sebelum perang dunia II yang disebut
strategi “Lepas Tangan”.
2. Strategi Dunia Gobal
Strategi yang bisa
dibilang kebalikan dari strategi multinasional yang di mana menerapkan
sentralisasi. Strategi ini membatasi kendali dari perusahaan cabang oleh
perusahaan induknya, sehingga produk-produknya dibuat di perusahaan induk yang
kemudian dikirimkan kepada perusahaan-perusahaan cabang. Aliran produk dan
informasi bergerak satu arah dari perusahaan induk ke perusahaan cabang.
Strategi ini menempatkan pekerjaan terbesar yang ada di perusahaan induk
terhadap basis data dan informasi.
3. Strategi
Internasional
Strategi ini merupakan
perpaduan strategi antara strategi multinasional yang menerapkan kendali
desentralisasi serta strategi dunia global yang menerapkan kendali
sentralisasi.
Dalam penerapannya manajemen di perusahaan induk yang mempunyai pengetahuan dan
keterampilan dalam memasuki pasar dunia menetapkan standarisasi produk serta
menunjuk cabang-cabang untuk menyesuaikan produk, proses, dan strategi ke
daerah operasi masing-masing dengan berdasarkan standarisasi yang telah
ditetapkan menejemen perusahaan induk.
4. Strategi Antarnegara
Strategi ini di mana
perusahaan induk dan perusahaan cabang bekerjasama dalam penyusunan strategi,
pengoperasiaanya, serta juga mengkoordinasikan logistik dalam penetapan sasaran
produk yang tepat. Strategi ini hampir sama dengan strategi internasional
tetapi dengan lebih meningkatkan lagi peran perusahaan cabang untuk keluwesan
dalam penerapan strategi untuk diterapkan ke daerah operasional masing-masing
dengan tetap mengikuti standar yang ditetapkan dalam skala internasional oleh
perusahaan induk, maka strategi ini harus memastikan bahwa rancangan basis data
perusahaan harus digunakan oleh seluruh cabang yang tersebar di seluruh dunia.
RISET PEMASARAN
Menurut American
Marketing Association, riset pemasaran adalah fungsi yang menghubungkan
konsumen, pelanggan, dan masyarakat dengan pemasar melalui informasi –
informasi yang digunakan untuk mengidentifikasi, mendefinisikan peluang &
masalah pemasaran, menghasilkan, memperbaiki, mengevaluasi tindakan pemasaran,
memantau kinerja pemasaran, dan meningkatkan pemahaman pemasaran sebagai suatu
proses.
Riset pemasaran
merupakan salah satu kegiatan penelitian yang seringkali dilakukan dalam bidang
pemasaran. Biasanya penelitian yang dilakukan dalam bidang pemasaran ini
bersifat sistematis dan terukur. Hasil dari penelitian tersebut biasanya akan
diberikan kepada bagian manajemen untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan. Perlu diketahui, riset pemasaran ini tidak hanya terpaku
pada aspek pasar dan produk saja tetapi juga mencangkup hal-hal luar lainnya.
Dengan adanya riset pemasaran ini, pihak manajemen akan mengetahui hal apa saja
yang perlu dilakukan perbaikan. Selain itu, pihak manajemen juga bisa
menggunakan hasil riset sebagai bahan untuk menyusun rencana strategi
yang sesuai dengan kondisi pasar.
Riset pemasaran
menentukan informasi yang diperlukan untuk mengatasi masalah, merancang metode
untuk mengumpulkan informasi, mengelola dan mengimplementasikan proses
pengumpulan data, menganalisis hasil, dan mengomunikasikan temuan dan
implikasinya. Riset pemasaran menjadi salah satu langkah yang wajib untuk
dilakukan oleh perusahaan dalam upaya untuk membantu menyusun perencanaan
pemasaran. Jadi, bisa dikatakan riset pemasaran merupakan mata dan telinga
perusahaan untuk mengetahui bagaimana pandangan pelanggan pada perusahaan Anda.
Secara umum terdapat tiga fungsi utama riset pemasaran untuk pemasaran, di
antaranya:
Fungsi Evaluating
Sesuai dengan namanya,
fungsi ini biasanya digunakan untuk melakukan evaluasi terkait program-program
pemasaran yang telah dilakukan sebelumnya. Fungsi ini juga berkaitan dengan
kegiatan perusahaan yang ingin melakukan review untuk membandingkan dengan
produk pesaing.
2. Fungsi Understanding
Tujuan dari fungsi ini
yaitu memahami konsumen sebagai salah satu masukan yang memberikan pengaruh
penting untuk perusahaan. Dengan memahami apa yang diinginkan oleh konsumen,
tentu saja perusahaan lebih mudah dalam mencari tahu apa saja barang yang
dibutuhkan oleh para pelanggannya.
3. Fungsi Predicting
Untuk fungsi yang
terakhir ini bisa dikatakan paling sulit dilakukan. Tidak dapat di pungkiri
bahwa dunia ini penuh dengan ketidakpastian. Sehingga, umumnya prediksi yang
dilakukan dalam riset bisa dikatakan sangat berisiko. Hal tersebut karena sifat
dari hasilnya yang sangat relatif.
Secara teori, riset
pemasaran di klasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu :
Problem Solving
Research
Riset pemasaran
dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi serta memecahkan permasalahan
yang sering terjadi di dalam hal pemasaran.
Controlling Research
Merupakan kegiatan
penelitian yang dilakukan untuk mengawasi dan mengendalikan proses bisnis dan
pemasaran yang terjadi di kalangan konsumen.
Planning Research
Merupakan riset
pemasaran yang bertujuan untuk mendapatkan informasi sebagai panduan untuk
menyusun rencana pemasaran perusahan.
TEKNIK ANALISIS RISET
PASAR INTERNASIONAL
Proses pengumpulan data
dan merubahnya ke dalam informasi yang bermanfaat dapat dibagi dalam lima
tahapan dasar yaitu sebagai berikut :
Tahap Pertama; Mendefinisikan
Masalah dan Tujuan Rset
Dalam hal ini manajer
pemasaran dan peneliti pemasaran untuk mendefinisikan masalah dengan hati-hati
dan menentukan tujuan dari riset ini. Manajemen harus mengarahkan agar jangan
sampai masalah menjadi luas atau terlalu sempit.
Tahap Kedua; Mengembangkan
Rencana Riset
Riset pemasaran
mengharuskan pengembangan rencana yang paling efisien untuk mengumpulkan
informasi yang diperlukan. Manajer pemasaran harus mengetahui biaya rencana
riset, sumber data, pendekatan riset dan lainnya sebelum menyetujui.
Tahap Ketiga; Mengumpulkan
Informasi
Pada tahapan ini
umumnya merupakan tahap yang paling mahal dan paling sering terjadi kesalahan.
Oleh karena itu diperlukan ketelitian dan kesabaran untuk mendapatkan data
informasi yang akurat.
Tahap Keempat; Menganalisa
Informasi
Semua informasi yang
didapat perlu disaring sesuai dengan kebutuhan dan tujuan dari riset ini.
Perhitungan dan analisa akan data yang telah diperoleh akan menentukan langkah
yang diambil selanjutnya
Tahap Kelima; Menyajikan
Hasil Temuan
Pada hasil temuan yang
akan disajikan sebaiknya jangan terlalu banyak angka-angka dan teknik statistik
dimana nantinya akan membingungkan para pengambil keputusan melainkan pada
hal-hal yang bermanfaat saja.
Ada lima komponen yang
harus diperhatikan dalam pembentukan sistem informasi yakni menentukan
kebutuhan informasi, mengidentifikasi sumber informasi, mengumpulkan informasi,
menganalisis informasi, dan menyebarkan informasi. Cara lain untuk melihat
kebutuhan informasi adalah dengan membedakan antara strategi dan operasional
informasi. Studi riset pemasaran dilakukan melalui suatu urutan tugas :
1. Mendefinisikan
masalah dan informasi yang dibutuhkan untuk mendukung proses pengambilan
keputusan manajemen.
Dalam mendefinisikan
masalah ada dua pertimbangan penting yaitu struktur pasar dan konsep produk.
Struktur pasar mengacu pada luas pasar, tahap perkembangannya, jumlah pesaing
dan pangsa pasar mereka, dan saluran yang digunakan untuk mendekati pasar. Pentingnya
struktur pasar dalam definisi masalah diperlihatkan oleh suatu
studi Reader’s Digest tahun 1963, yang melaporkan bahwa
konsumen prancis dan jerman lebih banyak memakan spaghetti disbanding konsumen
italia. Penemuan ini salah. Studi tersebut hanya memperhatikan spaghetti
kemasan,spaghetti bermerek,dan bukan konsumsi total spaghetti. Kita asumsikan
seorang pemasar internasional tertarik memasarkan suatu produk merek yoghurt di
inggris dan Thailand. Untuk itu, definisi masalah di dua Negara itu harus dibedakan.
Di inggris, yoghurt mungkin dianggap sebagai produk yang menyehatkan dan
membuat santai yang dikonsumsi sebelum tidur. Di Thailand, riset menentukan
bahwa yoghurt di anggap sebagai makanan energy yang di konsumsi untuk menambah
tenaga.
2. Mengidentifikasi
sumber informasi alternative.
Setelah didefinisikan,
harus di tentukan di mana informasi penting dapat ditemukan dan bagaimana
mendapatkannya. Dalam beberapa kasus, studi bisa saja terbatas pada data
sekunder, yaitu, informasi dari penerbitan yang dikumpulkan dari berbagai
sumber.
3. Pengumpulan data.
Pengumpulan data yang
actual harus direncanakan dan dilaksanakan dengan hati-hati.
4. Analisis,
interpretasi, dan penyiapan laporan.
Sebagai langkah akhir,
yaitu penyiapan laporan, data harus dianalisis dan diinterpretasikan. Dalam
penyiapan laporan ini, sifat budaya suatu negara juga harus diperhatikan.
Sumber :
https://sis.binus.ac.id/2018/04/29/global-sistem-information-gis/
https://www.simulasikredit.com/apa-itu-riset-pemasaran-ini-seluk-beluk-riset-pemasaran/
https://projasaweb.com/riset-pemasaran/
https://soalkimia.com/materi-sistem-informasi-dan-riset-pemasaran-global/
http://pinterfekon.blogspot.com/2014/04/riset-pemasaran-internasional-dan.html