This is default featured slide 1 title

Welcome and Enjoy In My Blog

This is default featured slide 2 title

Hai...... Namaku Firyal Humairah

This is default featured slide 3 title

Di Join juga ya blognyaaa.....

This is default featured slide 4 title

Dibaca ya tulisan-tulisannya, kalau boleh di comment juga

This is default featured slide 5 title

Thank You sudah mampir di blogku, semoga kumpulan artikel ini bermanfaat

Minggu, 29 Oktober 2017

Makalah Kearifan Lokal Daerah Mojokerto

MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR
TUGAS SOFTSKILL
“KEARIFAN LOKAL DAERAH MOJOKERTO”

Image result for logo gunadarma

Kelas : 1EA12
Anggota      :
1.                 Donna Riake Salsabila (16217872)
2.                 Firyal Humairah (12217399)
3.                 Muhammad Rama Pratama (14217175)
4.                 Safigah (15217439)




FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
TAHUN AJARAN 2017/2018

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, atas  berkat rahmat dan karunia-Nya, penyusun dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi dan melengkapi tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar yang bertema KEARIFAN LOKAL dengan judul “KEARIFAN LOKAL DI MOJOKERTO
Dalam proses penulisan makalah ini penyusun banyak menemui kesulitan dalam mencari sumber-sumber bahan penulisan yang dijadikan literatur dalam penulisan makalah ini, hal ini dikarenakan minimnya koleksi pustaka yang menjabarkan tentang sejarah, serta sejarah munculnya kebudayaan lokal di kota ini dari kebudayaan induknya yaitu budaya jawa.
Penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami  mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.
Dengan demikian, penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan pembaca mengenai asal-usul, sejarah serta kekhasan kebudayaan di kota dan kabupaten Mojokerto yang kita banggakan ini.

Penyusun


DAFTAR ISI



Kata Pengantar
Daftar Isi

BAB I   PENDAHULUAN                                                                                                 

A.      Latar Belakang
B.      Rumusan Masalah 
C.      Tujuan  

BAB II  PEMBAHASAN                                                                                                 

A.   Pengertian
B.   Ciri-ciri Kearifan Lokal
C.   Kearifan Lokal yang Masih Hidup di Daerah Mojokerto 
D.   Makanan Khas di Daerah Mojokerto

BAB III PENUTUP  
                                                                                                       
Daftar Pustaka 


BAB I
PENDAHULUAN

A.              Latar Belakang

Wonoploso adalah sebuah desa di wilayah Kecamatan GondangKabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur. Wonoploso berbatasan dengan desa Pohjejer di sebelah utara, desa Kalikatir dan Jatidukuh di sebelah selatan, desa kebontunggul di sebelah timur, dan desa Pohjejer dan Bening di sebelah barat. Wonoploso terdiri atas 6 dusun. Daratan di Wonoploso konturnya tidak rata. Aliran sungai utama di desa Wonoploso adalah sungai Pikatan dan Landeyan. Taraf perekonomian di Wonoploso cukup merata, artinya angka kemiskinan di Wonoploso ditekan seminimal mungkin sehingga membuat penduduk Wonoploso boleh dibilang makmur.

Wonoploso  merupakan salah satu desa yang ada di daerah Kabupaten Mojokerto bagian selatan tepatnya bersebelahan dengan bukit hijau pesarean, sehingga desa tersebut  terlihat asri dan indah untuk dipandang. Masyarakat memanfaatkan bukit sebagai lahan mata pencaharian tambahan untuk melengkapi keseharian.  Disamping itu Wonoploso kaya akan kearifan lokal seperti kebiasaan menanam aneka koro – Koroan guna penyubur tanah dan sumber pangan berprotein, pemanfaatan berbagai jenis tumbuhan untuk beberapa keperluan adat, kesehatan, pangan, serta  terdapat upacara-upacaraa, upacara wiwitan sebelum memanen padi, upacara mitonan bagi orang yang sedang hamil, upacara siraman untuk kemanten.

          Berbagai jenis upacara – upacara selalu tidak terlupakan bagi masyarakat, seperti  upacara tingkepan atau mitoni, masyarakat selalu memilih tanggal, hari guna kebaikan bagi cakal bikal sang jabang bayi.  Bukan hanya itu bahkan banyak bahan – bahan yang disediakan dalam presepsi, seperti buah-buahahan, aneka bubur, sepasang ayam, nasi kuning dan yang paling unik dari        bahan – bahan yaitu 2 buah kelapa yang digambari 2 pasang wayang, Kama Jaya dan Kama Ratih.

B.               Rumusan Masalah

1.             Bagaimana sejarah Mojokerto?
2.             Apa pengertian dan ciri-ciri kearifan lokal?
3.             Apa saja kearifan lokal yang ada di daerah Mojokerto ?
4.             Bagaimana pula fungsi dan makna kearifan lokal yang ada di daerah Mojokerto ?
5.             Apa saja kesenian di daerah mojokerto?
6.             Apa saja makanan khas daerah mojokerto?


C.              Tujuan

1.    Menjelaskan denfinisi dan ciri – ciri dari kearifan lokal
2.    Menyebutkan beberapa jenis kearifan lokal yang ada di Mojokerto tepatnya kecamatan Gondang, desa Wonoploso
3.    Mengetahui sejarah daerah Mojokerto
4.    Mengetahui fungsi serta makna yang terkandung dalam kearifan lokal yang ada di desa Wonoploso 
5.    Mengetahui kesenian yang ada di daerah Mojokerto
6.    Mengetahui makanan khas yang terdapat di daerah Mojokerto



BAB II
PEMBAHASAN

  Mojokerto pada zaman dahulu merupakan pusat dari pemerintahan kerajaan Majapahit. Lokasi dari kerajaan Majapahit sendiri diperkirakan sekitar 10 km dari letak Mojokerto sekarang. Perkiraan ini diambil karena banyaknya peninggalan-peninggalan kerajaan Majapahit seperti candi, umpak-umpak, gapura, saluran air, dan sebagainya.

Image result for kota mojokerto

         Masa kejayaan Majapahit merupakan periode yang sangat mengesankan dalam sejarah Indonesia. Alasannya adalah karena pada masa ini Majapahit menjadi kerajaan yang paling besar dan mempunyai pengaruh yang begitu luar biasa. Tak hanya di nusantara, di luar negeri pun nama kerajaan Majapahit ini dikenal. Mojokerto yang memiliki banyak peninggalan bersejarah dari kerajaan Majapahit ini sering dikait-kaitkan dengan kerajaan tersebut.

           Hari jadi Mojokerto pun berkaitan dengan Majapahit. Konon, hari jadi Mojokerto yaitu tanggal 9 Mei merupakan hari saat Raden Wijaya mengatur strategi dalam perlawanannya melawan pasukan Tar-Tar. Kemenangan dalam perlawanan tersebut menjadi titik awal dari kemenangan militer juga diplomatic yang dilakukan Raden Wijaya. Menurut Tarikh Masehi, kejadian ini ada pada tanggal 9 Mei tahun 1293. Dari sinilah kemudian tanggal tersebut dijadikan hari jadi Mojokerto dan diperingati hingga saat ini.

           Seiring dengan berjalannya waktu setelah Majapahit runtuh, kemudian kolonial Belanda membuat bentuk kota ini berubah. Meski beberapa insfrastruktur dibangun oleh warga kolonial tersebut, nyatanya Mojokerto tetap berbeda dengan kota lain seperti Surabaya atau Malang yang berkembang dengan baik. Mojokerto tetap saja menjadi kota kecil. Mojokerto memiliki perjalanan yang cukup panjang hingga akhirnya menjadi sebuah kotamadya.


              Budaya Jawa mempunyai peranan penting dalam budaya Indonesia, termasuk bahasanya. Bahasa Jawa menjadi salah satu pendukung atau pemerkaya bahasa Indonesia. Tidak sedikit kosakata bahasa Jawa menjadi warga bahasa Indonesia. Untuk itu, tidak berlebihan jika bangunan bahasa Indonesia ditopang oleh bahasa Jawa. Kearifan lokal, terdiri dari dua kata yaitu kearifan (wisdom) atau kebijaksanaan dan lokal (local) atau setempat. Jadi kearifan lokal adalah gagasan setempat yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya.

            Menurut Gobyah nilai terpentingnya adalah kebenaran yang telah mentradisi atau ajeg dalam suatu daerah. Secara konseptual, kearifan lokal dan keunggulan lokal merupakan kebijaksanaan manusia yang bersandar pada filosofi nilai-nilai, etika, cara-cara dan perilaku yang melembaga secara tradisional.

            Menurut Antariksa (2009), kearifan lokal merupakan unsur bagian dari tradisi-budaya masyarakat suatu bangsa, yang muncul menjadi bagian-bagian yang ditempatkan pada tatanan fisik bangunan (arsitektur) dan kawasan (perkotaan) dalam geografi kenusantaraan sebuah bangsa. Dari penjelasan beliau dapat dilihat bahwa kearifan lokal merupakan langkah penerapan dari tradisi yang diterjemahkan dalam artefak fisik. Hal terpenting dari kearifan lokal adalah proses sebelum implementasi tradisi pada artefak fisik, yaitu nilai-nilai dari alam untuk mengajak dan mengajarkan tentang bagaimana ‘membaca’ potensi alam dan menuliskannya kembali sebagai tradisi yang diterima secara universal oleh masyarakat, khususnya dalam berarsitektur. Nilai tradisi untuk menselaraskan kehidupan manusia dengan cara menghargai, memelihara dan melestarikan alam lingkungan. Hal ini dapat dilihat bahwa semakin adanya penyempurnaan arti dan saling mendukung, yang intinya adalah memahami bakat dan potensi alam tempatnya hidup; dan diwujudkannya sebagai tradisi.

            Definisi kearifan lokal secara bebas dapat diartikan nilai-nilai budaya yang baik yang ada di dalam suatu masyarakat. Hal ini berarti, untuk mengetahui suatu kearifan lokal di suatu wilayah maka kita harus bisa memahami nilai-nilai budaya yang baik yang ada di dalam wilayah tersebut. Kalau mau jujur, sebenarnya nilai-nilai kearifan lokal ini sudah diajarkan secara turun temurun oleh orang tua kita kepada kita selaku anak-anaknya. Budaya gotong royong, saling menghormati dan tepa salira merupakan contoh kecil dari kearifan lokal.



Ciri – ciri dari kearifan lokal yaitu
1.      Mampu bertahan terhadap budaya luar,
2.      Memiliki kemampuan mengakomodasi budaya luar,
3.      Memiliki kemampuan mengendalikan,
4.      Mempunyai kemampuan mengintegrasi unsure budaya luar ke dalam budaya asli,
5.      Mampu member arah pada perkembangan budaya.

              I Ketut Gobyah dalam “ Berpijak pada Kearifan lokal” mengatakan bahwa kearifan lokal (local genius) adalah kebenaran yang telah mentradisi atau ajeg dalam suatu daerah. Kearifan lokal merupakan perpaduan antara nlai – nilai suci firman Tuhan dan berbagai nilai yang ada. Kearifan lokal terbentuk sebagai keunggulan budaya masyarakat setempat maupun kondisi geografi dalam arti luas. Kearifan lokal merupakan produk budaya masa lalu yang patut secara terus- menerus dijadikan pegangan hidup. Meskipun bernilai lokal tetapi nilai yang terkandung di dalamnya dianggap sangat universal.
              S. Swarsi Geriya “Menggali Kearifan Lokal untuk Ajeg Bali” mengatakan bahwa secara konseptual kearifan lokal dan keunggulan lokal merupakan kebijaksanaan manusia bersandar pada filosofi nilai-nilai, etika. Cara-cara yang dianggap baik dan benar sehingga dapat bertahan dalam waktu yang lama dan bahkan melembaga.

Kabupaten Mojokerto ada kearifan lokal dalam melestarikan sumber air yaitu dengan upacara “bersih desa”, yaitu berjalan bersama-sama seluruh warga desa sambil membawa makanan menuju sumber mata air Claket. Setelah sampai pada sumber mata air, diadakan acara “Selamatan” seluruh warga sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas karunia-Nya berupa sumber air sehingga dapat memberi penghidupan seluruh warga yang sehari sebelumnya tempat tersebut dibersihkan terlebih dahulu dan ditanami pohon.

Film Kearifan Lokal Mojokerto :


Kearifan lokal yang ada di Wonoploso, Mojokerto serta makna dan fungsinya.


v  Upacara Tingkeban/ Mitoni (Nujuh Bulanan)


Upacara Tingkeban adalah salah satu tradisi masyarakat di Wonoploso, upacara ini disebut juga mitoni berasal dari kata pitu yang arti nya tujuh, upacara ini dilaksanakan pada usia kehamilan tujuh bulan dan pada kehamilan pertama kali.Upacara ini bermakna bahwa pendidikan bukan saja setelah dewasa akan tetapi semenjak benih tertanam di dalam rahim ibu. Dalam upacara ini sang ibu yang sedang hamil di mandikan dengan air kembang setaman dan di sertai doa yang bertujuan untuk memohon kepada Tuhan YME agar selalu diberikan rahmat dan berkah sehingga bayi yang akan dilahirkan selamat dan sehat.
Tata Cara pelaksanaan Upacara Tingkeban :

            Siraman yang di lakukan oleh para sesepuh sebanyak 7 orang termasuk ayah dan ibu wanita hamil serta suami dari calon ibu. Siraman ini bermakna memohon doa restu agar proses persalinan lancar dan anak yang akan dilahirkan selamat dan sehat jasmani dan rohani.

            Setelah siraman selesai, dilanjutkan dengan upacara memasukan telur ayam dan cengkir gading. Calon ayah memasukan telur ayam mentah ke dalam sarung/kain yang di kenakan oleh calon ibu melalui perut sampai pecah kemudian menyusul kedua cengkir gading di teroboskan dari atas ke dalam kain yang di pakai calon ibu sambil di terima di bawah oleh calon nenek dan kelapa gading tersebut di gendong oleh calon nenek dan di letak kan sementara di kamar. Hal ini merupakan symbol harapan semoga bayi akan lahir dengan mudah tanpa ada halangan.

v  Upacara Mecah Kelapa




Kelapa gading yang tadi di bawa ke kamar, kembali di gendong oleh calon nenek untuk di bawa keluar dan di letak kan dalam posisi terbalik (gambar tidak terlihat) untuk di pecah, Kelapa gading nya berjumlah 2 dan masing masing di gambari tokoh Wayang Kamajaya dan Kamaratih. Calon ayah memilih salah satu dari kedua kelapa tersebut.
Apabila calon ayah memilih Kamajaya maka bayi akan lahir Laki laki, sedangkan jika memilih Kamaratih akan lahir perempuan ( hal ini hanya pengharapan saja, belum merupakan suatu kesungguhan)




v  Dodol Rujak

Image result for dodol rujak

Pada upacara ini, calon ibu membuat rujak di dampingi oleh calon ayah, para tamu yang hadir membeli nya dengan menggunakan kereweng sebagai mata uang. Makna dari upacara ini agar kelak anak yang di lahirkan mendapat banyak rejeki dan dapat menghidupi keluarganya.
Selain itu ada makna lain yang tersirat dari upacara tingkeban yaitu mempererat tali silahturohmi sesama masyarakat dan juga mentradisikan budaya bangsa yang sudah ada sejak nenek moyang.

v  Tradisi Ruwahan




Di desa Wonoploso juga ter dapat tradisi ruwahan berisi kegiatan melaksanakan ritual yang dilakukan pada saat datangnya bulan Ruwah atau bulan Arwah. Bagi masyarakat desa Wonoploso khususnya bulan Arwah mempunyai makna penting sebagai momentum bagi semua yang masih hidup untuk mengingat jasa dan budi baik para leluhur, tidak hanya terbatas pada orang-orang yang telah menurunkan kita, namun juga termasuk orang-orang terdekat, para pahlawan, para perintis bangsa yang telah mendahului kita pindah ke dalam dimensi kehidupan yang sesungguhnya. Bulan Arwah juga merupakan saat di mana kita harus “sesirih” atau bersih-bersih diri meliputi bersih lahir dan bersih batin. Membersihkan hati dan pikiran sebagai bentuk pembersihan dimensi jagad kecil (mikrokosmos) yakni diri pribadi kita meliputi unsur wadag dan alus, raga dan jiwa.

Tidak  hanya sebatas pembersihan level mikrokosmos, selebihnya adalah bersih-bersih lingkungan alam di sekitar tempat tinggal kita, membersihkan desa, kampung, kuburan,  sungai, halaman dan pekarangan di sekeliling rumah, tak lupa membersihkan semua yang membuat kotor dan jorok dalam rumah tinggal kita. Bagi petani tak luput pula bersih-bersih sawah dan ladang. Semua itu sebagai bentuk pembersihan dimensi jagad besar (makrokosmos).

Selain makna tersebut, ritual ruwahan merupakan wujud bakti dan rasa penghormatan kita sebagai generasi penerus kepada para pendahulu yang kini telah disebut sebagai leluhur. Pelaksanaan ritual ruwahan bukan tanpa konsep dan prinsip yang jelas. Ruwahan didasari oleh kesadaran spiritual masyarakat kita secara turun-temurun, di mana kita hidup saat ini telah berhutang jasa, berhutang budi baik kepada alam dan para leluhur pendahulu yang telah mendahului kita. Tak ada cara yang lebih tepat selain harus berbakti, setia dan berbakti kepada para leluhurnya yang telah mewariskan ilmu dan harta benda, termasuk bumi pertiwi, yang dapat dimanfaatkan oleh anak turunnya hingga saat ini.  Ritual tradisi Ruwahan sebagai bukti kesetiaan dan sikap berbakti kepada lingkungan alam yang telah memberikan berkah berupa rejeki, tempat berlindung, hasil bumi, oksigen dan sebagainya. Karenanya hanya dengan kesetiaan serta berbakti, kita menjadi generasi penerus yang tidak mengkhianati leluhur, bangsa dan bumi pertiwinya. Berkhianat kepada para leluhurnya sendiri, maupun kepada bumi pertiwi di mana tempat kita menyandarkan hidup sudah pasti akan menyebabkan suatu akibat buruk. Pengkhianatan (ketidaksetiaan) dan kedurhakaan (tidak berbakti)  yang dilakukan generasi penerus, akan menimbulkan kesengsaraan pada diri pribadinya (mikrokosmos) dan sangat memungkinkan tertransformasi ke dimensi makrokosmos lingkungan alamnya. Sebaliknya, kesetiaan pada bumi pertiwi  yakni bumi di mana nyawa kita berpijak, kita hirup udara, kita mencari makan, dan berbakti kepada para leluhur yang menurunkan kita, merupakan satu rangkaian berupa kunci meraih kesuksesan hidup secara hakiki. Ketenangan, ketentraman, kedamaian, kesejahteraan lahir dan batin akan berlimpah menghampiri kita setiap saat.
Makna Ritual dan Sajian

Hantaran tradisi Ruwahan berisi tiga sajian makanan yakni ketan, kolak, dan apem yang ketiganya mempunyai makna masing-masing:
·                ketan, makanan ini merupakan simbol eratnya tali silaturahmi, karena sifat dan bentuk ketan yang lengket.
·                kolak, makanan yang diolah dengan menggunakan santan yang manis, melambangkan hubungan kekeluargaan yang selalu harmonis dan  bahagia, serta mengajak persaudaraan bisa lebih ‘dewasa’ dan barokah penuh kemanisan.
·                apem, makanan yang mempunyai arti kesediaan untuk saling memaafkan. Kata apem berasal dari bahasa arab “afwan” yang bermakna maaf.

Doa dan makan bersama (kenduri) dalam ritus nisfu sya’ban atau pada setiap malam hari selama seminggu sebelum ramadhan, merupakan bentuk dari pengejawantahan dari kebersamaan, sikap kekeluargaan, dan cara untuk memakmurkan masjid, serta meningkatkan kualitas sujud syukurnya pada Allah.

Tabur bunga merupakan bentuk dari  cara masyarakat untuk selalu mengenang semua yang indah dan yang baik dari  mereka yang telah mendahului. Selain itu ada kepercayaan masyarakat bahwa dengan adanya bunga di atas makam turut membantu aroma wangi pada arwah di alam kubur dan malaikat tidak sungkan mendekat. Bunga yang sering digunakan untuk nyekar adalah bunga kanthildan telasih. Bunga kanthil bermakna mengikat rasa selalu terhubung dengan para leluhur. Diharapkan dapat mencontoh perilaku baik para leluhur semasa hidupnya. Bunga kanthil berarti tansah kumanthil. Yang kumanthil adalah hatinya. Sukur-sukur berkahnya (safa’atnya) dapat “kanthil” (mengikuti) sumrambah mengalir ke dalam jiwa raga si peziarah. Bunga Telasih bermakna welas asih, dengan harapan dapat kawelasan atau belas kasih dari Gusti Hyang Manon. Belas kasih pula dari para leluhur yang akan njangkung dan njampangi setiap langkah kita agar tidak salah langkah menjalani proses kehidupan yang sangat pelik ini.

Ziarah ke makam merupakan bentuk interpretasi dari praktik hadis yang menyatakan baha salah satu amal yang masih diterima dari orang yang sudahmeninggal adalah anak sholeh dan sholehah yang selalu mendoakan. Selain itu, ziarah juga memberikan tanda bahwa kita harus tetap mengingat leluhur kita dan saudara-saudara kita serta mengingatkan kita akan adanya kematian. Sehingga kita terangsang untuk berbuat baik.

1.                  Tradisi bersih kampong/desa memberikan gambaran tentang kebersamaan dan kegotong-royongan.mengingatkan kita untuk selalu saling tolong-menolong antarsesama. Selain itu bersih desa juga mengisyaratkan kepada kita tentang pentingnya lingkungan tempat di mana kita tinggal, sehingga membangun jiwa kita untuk melestarikannya.

Pembacaan tahlil dan yasin merupakan tanda yang menunjukkan ciri agama islam, sedangkan bentuk slametan merupakan adaptasi dari adapt istiadat sekitar yang sudah ada sebelum agama islam masuk. Slametan sendiri merupakan bentuk adaptasi dari sesaji yang dilakukan oleh para wali untuk menyebarkan agama islam di tanah jawa agar mudah diterima oleh masyarakat yang pada saa titu masih beragama Hindu dan Budha bahkan kepercayaan Animisme-Dinamisme.


v  RUWATAN MURWAKALA



Makna Ruwatan

          Ruwatan adalah salah satu upacara tradisional  dengan tujuan utama mendapatkan keselamatan  supaya orang terbebas dari segala macam kesialan hidup, nasib jelek dan selanjutnya agar dapat mencapai kehidupan yang ayom ayem tentrem (aman, bahagia, damai di hati).  Lebih konkritnya ruwatan sebagai suatu upaya membersihkan diri dari sengkala dan sukerta (dosa dan sial) yang diakibatkan dari perbuatannya sendiri, hasil perbuatan jahat orang lain maupun, Ruwatan yang paling terkenal sejak zaman kuno diselenggarakan oleh nenek moyang adalah ruwatan murwakala. Dalam ruwatan ini dipergelarkan wayang kulit dengan cerita Murwakala di mana orang-orang yang termasuk kategori sengkolo-sukerto diruwat atau disucikan supaya terbebas dari hukuman Betara Kala, gambaran raksasa menakutkan yang suka memangsa para sukerto.

Tradisi Ruwat

Ritual pangruwatan dalam masyarakat di Wonoploso yang paling sering dan mudah  dilakukan biasanya adalah pemagaran gaib yang dilakukan dengan menyediakan berbagai jenis sesaji dan melakukan ritual khusus. Cara di atas bisa dilakukan apabila sengkolo-sukerto yang ada masih termasuk jenis yang ringan dan mudah dibersihkan. Sementara itu untuk sengkolo-sukerto kelas berat pelaksanaan yang umum dilakukan dalam masyarakat Jawa adalah dengan menggelar pentas wayang kulit yang melakonkan tentang ruwatan itu sendiri. Sang dalang dalam menampilkan pagelarannya menyajikan salah satu dari beberapa jenis lakon. Misalnya lakon murwakala. Ruwatan dengan pagelaran wayang dilakukan sebagai suatu bentuk mendapatkan dispensasi atau keringanan hukuman. Dalam tradisi hukum positif (formal) sepadan dengan membayar denda kepada negara atau memohon grasi kepada Presiden. Dalam hal ruwatan, Bethara Kala posisinya sebagai Presiden dari bangsa lelembut. Negosiasi tertuju pada Bethara Kala sebagai salah satu eksekutor hukum alam.
Ruwatan yang paling sering dilakukan oleh masyarakat Wonoploso adalah ruwatan pada diri sendiri yang memiliki fungsi sebagai upaya membersihkan diri dari sengkala dan sukerta (dosa dan sial agar mendapatkan kebersihan jiwa.

Ruwatan untuk diri sendiri dapat dilaksanakan dengan pakem sederhana maupun dengan pakem standar yakni dengan pagelaran wayang kulit dengan lakon dan uborampe khusus ruwatan. Semua itu merupakan pilihan bagi siapa yang akan melaksanakan. Jika ruwatan dilakukan oleh orang yang memang memiliki kemampuan ekonomi yang memadai, biasanya ruwat murwakala dilakukan dengan mengadakan pagelaran wayang kulit. Pagelaran wayang kulit ini berbeda dengan pagelaran yang pada umumnya dilakukan. Pagelaran wayang kulit dilaksanakan pada siang hari dan dilakukan oleh dalang yang benar-benar mampu (bukan sekedar bisa) meruwat.



Dari beberapa tradisi di atas tersirat bahwa tradisi – tradisi tersebut banyak memiliki fungsi dan manfaat bagi masyarakat diantaranya masyarakat dapat membangun kebersamaan dengan meningkatkan gotong – royong dalam melaksanakan kearifan lokal, mempererat tali silahturohmi antar sesama masyarakat bahkan yang lebih baik unsur kekeluargaan tidak akan pernah hilang.

Sebagian besar dari masyarakat telah mempercayai, bila tradisi ( kearifan local) tidak dilakukan dengan benar sampai – sampai tidak dilaksanakan akan terjadi suatu bencana besar, suatu misal bencana alam akan melanda kampong mereka, wabah penyakit menyerang warga, bahkan ketidaktentraman dalam diri masing – masing masyarakat.

v  Seni Bantengan


 Image result for seni bantengan mojokerto

Kesenian rakyat Bantengan berasal dari Kecamatan Pacet tepatnya di desa Made yang dahulunya merupakan desa yang berdekatan dengan lereng Gunung Welirang. Konon kawasan hutan tersebut banyak hidup bermacam-macam hewan liar termasuk diantaranya Banteng yang saat ini sudah punah. Pada saat itu, seorang penduduk desa Made yang bernama Paimin tengah memasuki hutan dan mendapatkan seonggok kerangka Banteng yang masih lengkap. Kerangka Banteng itu dengan susah payah dibawah pulang dan dibersihkan kemudian ditempatkan di salah satu tempat rumahnya. Dari kejadian itu Paimin mendapat inspirasi untuk mengenang satwa Banteng dengan sebuah atraksi Atraksi itu dimainkan dua orang, 1 orang didepan memainkan kepala dan sekaligus sebagai kaki depan dan 1orang dibelakang sebagai pinggul sekaligus sebagai kaki belakang. Antraksi gerakannya menggambarkan, gerakan - gerakan dan sikap banteng sewaktu sedang berkelahi. Untuk menyemarakkan atraksi itu dilengkapi dengan musik terbang dan jidor. Dalam atraksi ditampilkan banteng sedang berlaga dengan satwa lain seperti harimau, kera dab burung bahkan mulai dikembangkan dengan kesenian pencak silat dan barongsai. Begitulah cerita singkat seni Bantengan.





v    Ludruk


Image result for ludruk mojokerto

Ludruk adalah suatu kesenian drama tradisional dari Jawa Timur. Ludruk merupakan suatu drama tradisional yang diperagakan oleh sebuah grup kesenian yang dipergelarkan di sebuah panggung dengan mengambil cerita tentang kehidupan rakyat sehari-hari, cerita perjuangan, dan sebagainya yang diselingi dengan lawakan dan diiringi dengan gamelan sebagai musik

Ludruk termasuk seni teater tradisional yang sangat digemari oleh masyarakat Mojokerto. Untuk menarik para penggemar seni teater ludruk pada pegelarannya sudah mulai dikembangkan dan banyak kreasi baru. Penampilan yang lebih segar memberikan pesona tersendiri bagi penggemarnya. Kesenian ludruk terdapat di Kecamatan Kemlagi dan Jetis

v  Pengantin Mojopuri
Image result for Pengantin Mojoputri

Di bidang seni dan budaya, Kabupaten Mojokerto mempunyai busana adat pengantin Mojoputri dan Upacara adat temu manten Mayang Kubro.
*   Pakaian Adat Pengantin Mojoputri

Tata rias Pengantin Mojoputri sekar kedaton diangkat dari hasil penelitian sejarah. Busana Pengantin Mojoputri merupakan hasil akulturasi budaya yang berkembang sejak abad 13 hingga kini. Ciri yang mencolok, tata rias ini mengikuti corak dandanan jaman Mojopahit, jaman kebesaran Islam Demak,Mataram dan jaman penjajahan Belanda.

*   Upacara Adat Temu Manten Mayang Kubro

Upacara adat ini diangkat dari perpaduan antara nilai tradisi Jawa atau Mojopahit dengan nilai Islami. Kata Mayang diambil dari kebesaran nama Raden Wijaya pada saat penobatan menjadi raja Mojopahit menggunakan mahkota dengan nama mayang mekar. Kubro bermakna agung, biasa dikaitkan dengan kegiatan ritual yang bernuansa Islam. Upacara adat Mayang Kubro di Kabupaten Mojokerto ini telah berhasil menjadi penyaji terbaik pada festival upacara adat se Jatim di Surabaya




Makanan Khas Asal Kota Mojokerto


1. Rawon

Image result for rawon

Jika Yogyakarta identik dengan Gudeg nya, Sementara Sumatera Barat terkenal dengan Nasi Padang nya, daerah Betawi terkenal dengan Gado-Gadonya maka saat anda berada di Jawa timur cobalah untuk mencicipi salah satu masakan khas Jawa Timur, Rawon. Hingga saat ini belum benar-benar ada penelitian yang mampu menjelaskan asal usul masakan Rawon, ada sebagian yang menyimpulkan bahwa makanan rawon ini sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit sebagai masakan untuk kaum raja dan para bangsawan, hal inilah yang membuat Rawon Mojokerto dianggap sebagai Rawon yang paling dekat dengan keluarga Kerajaan, mengingat pusat Kerajaan Majapahit jaman dulu adalah di sekitar Kabupaten Mojokerto.

Namun, hampir di seluruh daerah di Propinsi Jawa Timur memiliki ciri Rawon masing-masing, seperti halnya nasi pecel yang juga menyebar di seluruh pelosok Jawa Timur. Rawon Mojokertobukan satu-satunya trademark rawon yang ada di Jawa Timur karena jika anda berjalan ke arah Surabaya maka banyak sekali warung-warung membuka lapaknya dengan dagangan Rawon yang diklaim asli Surabaya dan mereka tak segan-segan dengan tulisan besar menulis di bagian depan warung mereka dengan tulisan Rawon Asli Suroboyo, begitu juga saat anda pergi ke Malang, Lamongan dan beberapa daerah pesisir lain nya. Perkembangan Rawon dari dulu hingga sekarang tidak terlalu berubah, Rawon masih identik dengan bumbu kuah hitam yang mengguyur nasi putih hangat dalam semangkuk lengkap dengan potongan dagi sapi dan tauge yang dibiarkan terpisah di sisi lain piring.

Kendati ada beberapa varian rawon yang mulai dikembangkan seperti Rawon Setan yang identik dengan rasa pedasnya, rawon dengkul yaitu nasi rawon yang dicampur dengan iga dan dengkul sapi atau rawon lidah yang mengganti daging sapi dengan irisan daging lidah, namun tetap saja Rawon Mojokerto tidak kehilangan pelanggan nya. Masakan rawon adalah salah satu masakan yang tidak memerlukan bumbu rumit karena bumbu-bumbu yang diperlukan seperti Keluwak, bawang merah, bawang putih, lengkuas, serai, ketumbar, kemiri dan jeruk serta garam sangat mudah diperoleh di pasar-pasar tradisional.

2. Krecek Rambak


Image result for Krecek Rambak

Krupuk yang sering bikin kita ‘kelolotan’ ini tampaknya belum begitu terkenal dikalangan masyarakat mojokerto sendiri sebagai makanan kahs tanah kelahiran. tepatnya di Dusun kauman, Jabon (Mojokerto). 150M masuk ke dusun Kauman, kita sudah bisa melihat rumah ibu Afi, pengrajin krecek rambak.


3. Onde – Onde


Image result for Onde – Onde


Onde-onde adalah sejenis kue jajanan pasar yang populer di Indonesia. Kue ini sangat terkenal di daerah Mojokerto yang disebut sebagai kota onde-onde sejak zaman Majapahit.

Onde-onde dapat ditemukan di pasar tradisional maupun dijual di pedagang kaki lima. Onde-onde juga populer khususnya di daerah pecinan baik di Indonesia maupun luar negeri.Onde-onde terbuat dari tepung terigu ataupun tepung ketan yang digoreng atau direbus dan permukaannya ditaburi/dibalur dengan biji wijen. Terdapat bermacam-macam variasi, yang paling dikenal adalah onde-onde yang terbuat dari tepung ketan dan di dalamnya diisi pasta kacang hijau. Variasi lain hanya dibuat dari tepung terigu dan diberi warna pada permukaannya seperti putih, merah, atau hijau yang dikenal sebagai onde-onde gandum, yang merupakan onde-onde khas dari kota Mojokerto


v Kerupuk Upil

Image result for kerupuk upil surabaya


Makanan khas Kota Mojokerto selanjutnya yang namanya cukup unik adalah kerupuk upil. Kerupuk upil bukanlah sajian kuliner kerupuk yang terbuat dari kotoran hidung atau dikenal dengan nama upil yaa, melainkan kerupuk ini dibuat dari bahan dasar kerupuk sama dengan jenis kerupuk kerupuk lainnya. Di daerah lain, kerupuk ini biasa disajikan bersama dengan gado gado. Dinamakan kerupuk upil karena dalam proses penggorengannya, kerupuk ini tidak menggunakan minyak goreng atau minyak tanah. Kerupuk ini hanya digoreng dengan dicampur dengan pasir. Cukup unik ya ternyata. Nah, kerupuk upil ini sangat pas bila disajikan bersama dengan sambal petis serta lauk khas Mojokerto lainnya.


v  Sate Keong


Image result for sate keong


Makanan khas Mojokerto sate keong mungkin banyak ditemukan juga di daerah lainnya. Sate sendiri merupakan sajian kuliner khas dari daerah lain, misalnya Medan dan Madura. Namun, di Mojokerto ada olahan sajian kuliner berjenis sate yang cukup unik, yaitu sate keong. Keong yang dijadikan bahan untuk membuat sate ini banyak ditemukan di persawahan milik masyarakat lokal Mojokerto. Cara membuat sate keong ini cukup mudah namun tetap harus memperhatikan faktor kebersihan dan dibutuhkan ketelatenan agar rasanya tetap menggoda. Sebelum melepas keong dari cangkangnya, keong harus direbus lebih dulu dengan air panas agar kotoran yang menempel pada keong bisa keluar. Barulah setelah itu, keong dikeluarkan dari cangkangnya untuk diolah menjadi sate. Kemudian tusuk keong dengan lidi dan siram dengan bumbu sate keong.


v  Sambal Wader


Image result for sambal wader

Meskipun hanya sajian kuliner berupa sambal, namun sambal yang satu ini masuk dalam daftar makanan khas Mojokerto, namanya sambal wader. Seperti namanya, bahan utama untuk membuat sambal tersebut adalah ikan wader yang banyak hidup di air tawar. Masyarakat sekitar Mojokerto biasanya mencari ikan wader ini di sungai atau membudidayakannya secara langsung di empang yang dimiliki. Pengolahan ikan wader menjadi sambal sangatlah mudah dan simpel untuk diikuti. Pertama tama ikan wader dibersihkan dulu dari sisiknya maupun kotoran yang kebetulan menempel. Setelah itu langsung saja dicampur dengan bahan pembuat sambal lainnya seperti bawang dan juga cabai. Kemudian goreng hingga matang dan sambal wader siap disajikan bersama dengan sepiring nasi putih hangat dan lauk pauk menarik lainnya.


v  Es Gronjongan Majapahit


Image result for Es Gronjongan Majapahit


Minuman ini masih terus eksis dan menjadi favorit masyarakat Mojokerto hingga saat ini. Apalagi saat bulan Ramadhan tiba, pasti sebagian orang muslim Mojokerto akan berlomba memburu es gronjongan majapahit ini. Es ini merupakan minuman yang legendaris karena sudah ada sejak dulu. Isi dari segelas es gronjongan majapahit ada agar-agar, santan yang direbus dengan daun pandan, sirup, dan juga es batu. Es gronjongan majapahit cocok dijadikan minuman penutup saat anda menyantap kuliner khas Mojokerto.




BAB III
PENUTUP


Demikian yang dapat kami paparkan mengenai kearifan lokal yang ada pada daerah Mojokerto yang tidak lain adalah pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan materi makalah.

Penulis banyak berharap pada pembaca yang budiman guna memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah – makalah lain di kesempatan yang berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga pembaca yang budiman pada umumnya.

Sekian penutup dari kami semoga berkenan di hati, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.



DAFTAR PUSTAKA

v  http://interesthin.blogspot.com/2013/01/apa-itu-kearifan-lokal.html
v  http://naninorhandayani.blogs
v  pot.com/2011/05/pengertian-kearifan-lokal.html